Kali ini saya ingin membahas bagaimana tata cara endorse produk ke Artis atau Selebgram yang baik dan benar berdasarkan pengalaman saya sendiri. Endorsement adalah salah satu strategi promosi yang biasanya dilakukan di Social Media terkemuka di Indonesia, beberapa social media terkemuka di Indonesia adalah Instagram, Tiktok, Twitter, dan Facebook.
Endorsement Artis / Selebgram biasa dilakukan dengan cara mengirimkan produk dari suatu brand kepada seorang artis atau selebgram, pada artikel ini kita akan menganggapnya sebagai talent.
Biasanya talent ini akan memberikan tarif yang sangat bervariasi kepada suatu brand yang ingin mengendorse produk yang dimiliki brand tersebut, tetapi ada beberapa kondisi dimana seorang talent akan menggratiskan endorsementnya kepada brand tersebut, misalnya karena ada hubungan kedekatan antara brand dengan talent, atau karena value dari produk yang dimiliki suatu brand memang sangat besar (terkenal/mahal) sehingga talent enggan mengenakan biaya endorsement dan sebagai gantinya biasanya talent akan menawarkan sebuah “Exposure”.
Nah, sampai sini seharusnya sudah sedikit lebih paham mengenai cara kerja endorse dan penjelasannya.
A. Persiapan sebelum melakukan Endorse
Jadi karena Endorsement ini sangat berkaitan dengan social media yang digunakan sebagai platform endorse, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan agar Endorsement ini berjalan lebih maksimal.
1. Mempersiapkan Akun Social Media
Nah disini kamu dituntut untuk mempersiapkan terlebih dahulu Social Media yang dimiliki sebelum melakukan endorsement, yaitu dengan membuat akun social media yang cocok dengan karakter brand yang kamu kelola/miliki. Misalnya kamu memiliki fashion brand, jangan sampai kamu tidak mempersiapkan akun social media seperti Instagram atau TikTok yang akan sangat cocok untuk industri fashion.
2. Merapikan/Menyiapkan Konten Pada Social Media
Setelah akun social media dibuat, sekarang saatnya merapikan konten pada social media yang kamu miliki. Ini sangat berguna agar saat produk kamu di Endorse oleh talent, calon customer tidak kebingungan mencari dan melihat informasi terkait produk yang di Endorse. Disini kalian bisa mencontoh tampilan feed Instagram dari Tokopedia.

Tokopedia menggunakan pola feed Instagram seperti papan catur, yaitu dengan memadukan gambar dengan background hijau dan gambar dengan nuansa cerah. Ada banyak sekali konsep feed Instagram yang bisa kamu temukan pada brand yang sudah cukup terkenal dan kamu bisa melakukan ATM (Amati Tiru Modifikasi) kepada brand yang kamu kelola/miliki.
Tidak hanya soal tampilan feed saja, sebagai pengelola/pemilik brand kamu juga harus membuat konten seperti informasi produk, manfaat produk, hingga perbedaan dari produk yang kamu miliki dengan produk kompetitor. Kontennya bisa kamu buat berdasarkan info graphics, visual, atau creative video.
3. Mempersiapkan Budget Endorse
Ya, kamu harus mempersiapkan modal atau budget sebelum kamu melakukan endorsement. Budget yang kamu persiapkan ini lah yang nantinya akan mempengaruhi seperti apa kriteria talent yang akan kamu endorse, hal ini dikarenakan harga endorse berbeda-beda tergantung dari seberapa bagus, terkenal, dan berpengaruhnya seorang talent. Harganya ada yang mulai dari 100 ribuan hingga puluhan juta untuk sekali endorse.
4. Menentukan Target Endorsement
Nah selanjutnya adalah menentukan target yang ingin kamu capai dengan melakukan Endorsement ini. Biasanya untuk brand yang tergolong baru, sebuah brand akan rela mengeluarkan uang jutaan hingga ratusan juta hanya untuk memperkenalkan brand yang mereka miliki. Sama seperti konsep penjualan pada umumnya, saat melakukan endorsement juga diharapkan untuk menggunakan 4 macam funneling dimulai dari :
- Brand Awareness, berfokus pada tujuan untuk memperkenalkan detail produk dan brand itu sendiri pada khalayak ramai, caranya yaitu dengan menceritakan perjalanan brand dan produk itu hingga bermanfaat pada masyarakat. Jadi jangan heran jika persentase penjualan terhadap produk kamu pada tahap ini kecil atau bahkan tidak ada sales sama sekali, yang penting orang bisa kenal dulu dengan produk yang kamu miliki.
- Consideration/Evaluation, setelah seseorang mengenal produk dan brand kamu melalui kampanye brand awareness. Tahap ini dilakukan untuk membuat seseorang menjadi lebih yakin terhadap brand. Caranya yaitu dengan memberikan testimoni/review pengalaman penggunaan brand yang kamu miliki. Pada tahap ini kemungkinan sales akan sedikit lebih baik dari pada sebelumnya.
- Decide/Promo, konten tahap selanjutnya adalah dengan membuat konten endorsement yang khusus untuk meyakinkan calon pembeli untuk membeli produk yang kamu miliki. Caranya yaitu dengan membuat konten yang membahas promo pada produk kamu. Jelaskan bahwa promo tersebut hanya berlaku selama seminggu. Pada tahap ini tingkat penjualan akan menjadi lebih banyak.
- Event, setelah kamu menjalankan ketiga point diatas, langkah terakhir dalam membuat target endorsement adalah Event yang bertujuan untuk meng-engage calon customer lebih banyak lagi, misalnya event live stream dan sebagainya. Pada tahap ini calon customer akan berfikir “Wah kayanya brand ini bagus juga”. Sehingga akan meningkatkan penjualan lebih dari sebelumnya.
Saya menyarankan agar funneling diatas dijalankan secara berurutan agar tercipta sebuah customer journey pada produk yang kamu miliki.
5. Membuat Marketing Plan
Kesalahan yang umumnya dilakukan sebuah brand dalam melakukan endorsement adalah mereka tidak membuat perencanaan pada endorsementnya. Marketing plan sangat dibutuhkan agar promosi yang kamu jalankan tidak sia-sia, salah satu kesalahan yang dilakukan sebuah brand adalah dengan tidak memiliki marketing callendar sebuah promosi, jadi ya asal aja gitu endorsenya, Artis atau Selebgram yang mereka endorse juga asal posting di waktu yang berbeda karena brandnya tidak menjelaskan dan mengerti dengan waktu posting. Contoh sederhana marketing plan adalah seperti pada gambar dibawah ini,

Jadi intinya, dibuatnya marketing plan seperti pada gambar diatas untuk menjalankan semua channel promosi secara serentak. Caranya yaitu kamu minta ke talent untuk memposting endorsement produk sesuai tanggal yang sudah kamu tentukan. Jadi baik Artis ataupun selebgram akan memposting konten promosi produk kamu secara serentak juga, hal ini akan membuat viral effect yang akan membuat orang berfikir produk kamu seakan-akan lagi hype karena digunakan oleh beberapa talent sekaligus dan diposting secara bersamaan.
6. Mempersiapkan Stock Product
Kamu tidak mau kan, ketika sudah keluar uang yang lumayan banyak untuk biaya promosi dengan endorsement, tapi saat produknya berhasil laris setelah di Endorse. Ternyata stock produk yang kamu miliki hanya sedikit? Jika kamu adalah seorang distributor utama mungkin hal ini bisa kamu persiapkan dengan mudah, tapi bagaimana jika bisnis yang kamu miliki ternyata hanya reseller dan dropship? Caranya yaitu dengan memastikan ke supplier yang kamu miliki bahwa stock yang dimiliki cukup untuk ribuan penjualan dalam sebulan.
7. Mempersiapkan Brief Produk
Membuat dan mempersiapkan brief produk sangat penting untuk talent agar talent mengerti dan memahami produk yang ingin dipromosikan secara detail. Brief produk biasanya berisi pemahaman tentang produk dan apa yang harus dilakukan oleh talent terhadap produk tersebut agar promosi yang dilakukan menjadi lebih maksimal.
Kalau saya sendiri, biasanya saya mempersiapkan beberapa point penting tentang produk serta ketentuan yang harus dilakukan oleh talent seperti
- Keterangan beserta manfaat lengkap tentang produk
- Beberapa hal yang harus dilakukan talent (bisa berupa script) atau sekedar menyuruh menjelaskan beberapa hal tentang produk (sesuai point pada target endorse)
- Kriteria video/video (angle,lighting, resolusi, pakaian, dll).
B. Cara melakukan Endorsement pada Artis/Selebgram
Nah diatas kita sudah membahas apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan endorsement kepada talent. Selanjutnya adalah bagaimana proses melakukan endorsement pada talent. Selama ini saya menggunakan 3 macam cara dalam melakukan endorsement, yaitu
1. Menghubungi Langsung Pihak Artis / Selebgram
Dengan cara mencari informasi contact person dari akun talent terkait. Biasanya mereka akan memberikan informasi berupa nomor Whatsapp, Line, ataupun Email. Tak jarang pula ada sebagian artis yang menggunakan admin ataupun management, untuk membedakan apakah CP terkait merupakan milik admin atau si artisnya langsung, biasanya CP milik admin akan ada nama admin tepat disebelah CP yang diberikan, misalnya seperti gambar dibawah ini.

Kelebihan Menghubungi Artis / Selebgram Langsung
- Biasanya harga akan sedikit lebih murah, dengan catatan talent tidak menggunakan pihak Management/Admin.
Kekurangan Menghubungi Artis / selebgram Langsung
- Slow response, ini biasanya tergantung seberapa populer/sibuk seorang talent yang kita endorse. Pengalaman saya paling lama kerja sama endorsement yang dilakukan pernah telat hingga 2 bulan.
- Tidak Sesuai Brief, hasil dari konten endorse yang kita request biasanya akan lebih sering tidak sesuai brief (apa yang brand inginkan). Masalahnya ada saat brand ingin minta revisi, tetapi uang sudah terlanjur bayar dimuka secara penuh sehingga biasanya akan ada talent yang tidak bertanggung jawab dan enggan untuk melakukan revisi. (hanya terjadi di beberapa talent)
Berikut contoh chat ketika saya mengajak selebgram untuk bekerja sama dengan brand yang saya kerjakan
Alur chatnya sih sangat sederhana, pertama kamu kirimkan pesan singkat melalui direct message di Instagram (kalau ada nomor wanya, langsung aja), kedua yaitu dengan menanyakan berapa fee atau ratecard dari influencer tersebut, biasanya beberapa influencer juga akan enggan untuk mematok harga dengan syarat produk akan diberikan gratis ke mereka. Setelah deal mengenai harga, kemudian baru kamu berikan brief produk sesuai poin yang saya bahas sebelumnya diatas.
2. Menggunakan Pihak Agency/Management
Menggunakan pihak agancy talent menurut saya adalah hal yang paling mudah untuk melakukan endorsement dengan talent. Kamu tidak perlu mencari satu persatu talent di sosial media karena biasanya pihak agency sudah memiliki daftar talent beserta informasi seperti jumlah follower, engagement rate, dan harga untuk berbagai macam jenis endorse.
Yang perlu kamu lakukan hanyalah mempersiapkan konsep konten seperti apa yang mau dibuat seperti script yang akan diucapkan di video, caption pada postingan, dan juga tanggal postingan. Tapi biasanya harga yang dipatok jika menggunakan agency talent cukup tinggi, berbeda jika langsung menghubungi talent/artisnya langsung yang biasanya harga bisa ditawar/murah.
3. Menggunakan Platform Influencer
Metode yang terakhir ini juga sering saya gunakan jika saya tidak memiliki waktu yang cukup untuk mencari talent secara manual. Sama halnya dengan agency talent, dengan menggunakan platform influencer juga lebih memudahkan kita dalam mencari talent yang kita inginkan, apalagi kebanyakan platfrom influencer memiliki fitur pencarian talent dengan berbagai macam filter untuk memudahkan kita mencari talent yang tepat dan sesuai yang kita inginkan.
Beberapa platform influencer yang saya gunakan adalah Getcraft dan Sociabuzz, saya belum menemukan platform influencer yang lebih bagus dari kedua platform tersebut sampai tulisan ini dibuat.
Hal yang sangat saya sukai dengan menggunakan platform influencer adalah kita bisa melakukan pembayaran dimuka 50% terlebih dahulu, jadi jika talent membuat konten sesuai brief yang disetujui kita bisa melakukan pembayaran penuh diakhir.
C. Melakukan Analisa
Melakukan analisa setelah talent memposting konten yang sudah disepakati sangatlah penting. Beberapa parameter yang penting untuk dianalisa seperti
1. Pada Akun Talent/Artis
Catat pertumbuhan engagement yang dihasilkan pada konten yang sudah diposting seperti jumlah views (untuk video), like, dan komentar selama batas waktu posting. Cek juga apakah ada komentar negatif pada konten yang sudah diposting tersebut. Lalu bandingkan dengan engagement post yang ada pada konten brand lain pada akun talent tersebut.
2. Pada Akun Brand
Tentu saja engagement yang terjadi pada konten yang diposting oleh akun talent akan berpengaruh kepada akun yang dimiliki sebuah brand, tapi tergantung kepada CTA (call to action) yang disepakati apakah bertujuan untuk follow atau membeli produk yang dipromosikan. Jika ternyata CTA nya adalah untuk mem-follow maka cek apakah ada pertumbuhan pengikut yang signifikan sebelum dan sesudah dilakukan endorsement oleh talent tersebut.
Jika ternyata CTA nya adalah untuk melakukan pembelian, maka kita bisa menganalisa engagement dengan sales yang terjadi. Biasanya untuk memudahkan saya dalam membedakan sales antara talent satu dengan talent yang lain adalah dengan memberikan diskon khusus. Jadi akan lebih mudah untuk melacak pembelian untuk masing-masing talent dengan memberikan kode diskon khusus untuk setiap talent (tentunya ini termasuk dalam brief). Contohnya bisa dilihat pada gambar dibawah ini

D. Masalah Yang Sering Dihadapi dan Solusinya
Sama halnya seperti teknik marketing lainnya, saat melakukan endorsement atau influencer marketing ini kamu pasti akan menemukan masalah, biasanya masalah tersebut berkaitan dengan brief dan komunikasi yang kadang bisa saja tidak syncronize / sejalan. Berikut ini adalah beberapa masalah yang sering saya hadapi dan solusinya untuk masalah tersebut
1. Produk Lama Sampai
Yang paling sering saya hadapi adalah ketika produk yang kita kirimkan ternyata memakan waktu yang cukup lama untuk influencer diluar jabodetabek, biasa masalah ini juga ditambah dengan keadaan dimana influencer tersebut ternyata tidak tinggal menetap dialamat yang sudah ditentukan sebelumnya.
Nah untuk mengatasi masalah ini cukup simpel yaitu tinggal tanya terlebih dahulu apakah influencer tersebut akan berpergian ke kota lain dalam waktu dekat, jika iya maka kita tinggal kirimkan saja produk tersebut ke alamat yang akan didatangi oleh influencer tersebut.
2. Hasil Foto / Video tidak sesuai Brief
Masalah kedua yang sering saya hadapi adalah, ketika foto / video yang kita inginkan ternyata tidak sesuai dengan brief yang sudah kita buat. Entah itu dari tone warna, terang / tidaknya foto atau video, penjelasan yang terlalu cepat, dll.
Untuk mengatasi masalah ini, kita perlu membuat persetujuan terlebih dahulu sebelum kita deal / transfer DP atau penuh. Yaitu dengan menanyakan berapa kali revisi jika foto/video tersebut tidak sesuai brief. Ingat ya, dalam hal ini penentunya adalah brief yang sudah kamu buat diawal dan dibaca oleh influencer hingga setuju. Jika ternyata setelah selesai videonya ada hal yang kamu inginkan diluar brief, maka influencer boleh menolak keinginanmu tersebut.
3. Memposting Video/Foto diluar waktu yang ditentukan
Sebenarnya masalah ini masih seputar brief, dimana influencer memposting foto/video lebih cepat atau lebih lama dari waktu yang sudah kita tentukan. Nah untuk hal ini penyebabnya ada 2, yang pertama karena kitanya yang tidak memberikan brief kapan tanggal post atau tidak mengingatkan pada H-1, dan yang kedua ketika memang si influencer lupa karena jadwal endorse mereka lagi padat.
Jika masalah yang dihadapi adalah yang kedua, maka kamu boleh meminta kompensasi bisa berupa bonus posting di Instagram story, pengurangan payment atau apapun itu yang disepakati oleh kedua belah pihak. Sebaiknya hal ini juga perlu di ingatkan ketika akan bekerja sama.
Penutup
Jadi sekianlah panduan dari saya untuk cara endorse ke artis atau selebgram. Jika ada pengalaman menarik seputar endorsement bisa tulis dikomentar dibawah ini 🙂
sangat membantu, terimakasihh kaa
Sama sama, senang bisa membantu.
kereeen, membantu banget kaaa, terus berkarya ya kaaa,, sukses terus kakanyaaa
siaap, terima kasih feedbacknya.