• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
ARIESTWN

ARIESTWN

Ngebahas Blogging & Tech Stuff

  • Blogging
  • Marketing
  • Website
  • Ulasan
  • Opini
  • Investasi
  • Show Search
Hide Search
Linux » Menggunakan Linux Fedora 33 Workstation untuk harian

Menggunakan Linux Fedora 33 Workstation untuk harian

By Arie · 25 February 2021 · 3 min read

Setelah setahun mangkir dari ekosistem Linux, akhirnya dibulan februari ini saya menyempatkan lagi untuk coba menggunakan distro linux fedora. Berikut ulasan saya menggunakan Fedora 33 Workstation sebagai sistem operasi sehari-hari dan untuk bekerja.

Ngomong-ngomong, distro linux terakhir yang saya gunakan sebelum fedora adalah ElementaryOS dengan nama kode “Juno”. Alasan kenapa saya memutuskan berhenti menggunakan ekosistem linux saat itu adalah karena laptop yang saya gunakan adalah laptop inventaris baik dari perusahaan yang lama dan juga yang baru.

Ya mau ngga mau saya harus mereset sistem operasi yang lama, kebetulan laptop inventaris yang baru ini juga sudah include Windows original dan semua software pendukung pekerjaan kebetulan original. Akhirnya, kurang lebih setahun saya jadi terbiasa bekerja menggunakan sitem operasi Windows.

Sebenarnya tidak ada masalah sih dengan apa yang saya gunakan, sampai suatu ketika saya menyadari bahwa chrome di sistem operasi Windows ini bener-bener tega banget melahap hampir 70% alokasi RAM yang ada, waduh.

Nggak perlu dianalisa lebih lanjut sih udah keliatan penyebabnya, karena memang pekerjaan saya ini mengharuskan saya membuka >20 tab sekaligus. Yang mana alokasi 70% tersebut sudah pasti membuat Windows menggunakan pagefile atau yang biasa disebut swap di Linux. Wajar sih kalau performa laptop langsung merangkak meronta-ronta, lah jenis storage yang digunakan masih bertipe HDD.

Jadi daripada pusing mikirin performa laptop yang ngga bisa diandelin, akhirnya saya memutuskan untuk kembali menggunakan Linux.

Alasan menggunakan distro linux Fedora 33 Workstation

Dari sekian banyaknya distro linux, kenapa sih saya memilih Fedora 33 sebagai sistem operasi untuk pekerjaan dan keseharian saya? Padahal sebelumnya saya juga sudah cukup lama sekitar 2 tahun menggunakan ElementaryOS dengan nyaman. Alasannya tidak lain adalah karena rasa penasaran.

ulasan menggunakan fedora

Rasa penasaran saya dilandasi beberapa faktor seperti Fedora yang menggunakan basis yang sama dengan distro linux CentOS yang saya gunakan di VPS server saya. Bedanya adalah jika CentOS lebih diperuntukkan untuk server karena stabil, Fedora ini memang bagus diperuntukkan sebagai sistem operasi harian/desktop karena Fedora mendapatkan update yang cukup cepat. Dengan begitu saya tidak perlu lagi mempelajari package manager yang digunakan oleh Fedora karena sudah terbiasa dengan Centos.

Secara bawaan ketika mengunduh Fedora 33 Workstation ini, DE (Desktop Environtment) yang digunakan adalah Gnome Shell yang mana merupakan DE kesukaan saya ketika menggunakan linux, alasan saya menggunakan ElementaryOS juga karena DE Pantheonnya merupakan fork dari Gnome Shell.

Entah mengapa saya memang kurang sreg dengan DE Unity dari ubuntu, KDE, XFCE, dan lain sebagainya. Sebagai info, saya juga sudah pernah menggunakan segala macam DE dan WM, dan pilihan saya jatuh kepada Gnome Shell.

Berikut tampilan dari DE dan WM yang ada pada ekosistem Linux

  • ulasan menggunakan fedora
    Gnome Shell
  • KDE
  • Unity
  • Pantheon

Dari segi performa mungkin keempat DE tersebut sama-sama bagus dan memiliki kelebihan fitur dan kekurangan masing-masing, tinggal dari kitanya saja sebagai pengguna yang menentukan mana yang cocok dengan karakteristik kita.

Kendala yang saya alami ketika menggunakan linux Fedora

Setelah kurang lebih 2 minggu saya menggunakan linux Fedora ini, saya mendapati satu masalah. Masalahnya yaitu ternyata di Linux Fedora ini secara default swappiness yang digunakan cukup besar, sehingga ketika saya melakukan pekerjaan yang 90% dilakukan melalui Browser, laptop saya mengalami drop performance. Padahal setelah di cek konsumsi RAM hanya menggunakan 5,7GB dari 12 GB, dimana awalnya saya berfikir harusnya penggunaan RAM segitu tidak akan mempengaruhi performa.

Ternyata setelah saya cek swappiness nya menggunakan proporsi 60 ram dan 40 swap. Cara mengeceknya juga mudah, tinggal jalankan perintah dibawah ini

cat /proc/sys/vm/swappiness

Jika, hasil yang ditampilkan dari perintah tersebut ternyata lebih dari 30%, sebaiknya diganti menjadi 10-20% sehingga berkas memory tidak disimpan pada swap yang membuat performance malah menjadi lambat. Tapi hal itu hanya berlaku jika tipe storage yang digunakan adalah HDD, jika menggunakan SSD saya rasa swappiness 20-30% tidak akan menjadi masalah.

Kesimpulan

Singkat cerita, ketika ulasan menggunakan linux Fedora 33 Workstation ini tidak jauh berbeda seperti menggunakan distro linux lainnya, menurut saya yang membedakan hanyalah Desktop Environtment yang digunakan dan package manager nya saja, selain itu sama saja.

Linux Ulasan distro linux fedora

About Arie

Digital Marketing Specialist & Blogger.
Follow Me : Instagram / Twitter / Linkedin

Ariestwn Newsletter

Daftarkan Email dengan mulai berlangganan Newsletter untuk menerima informasi terbaru Blog ini melalui Email kamu.

Reader Interactions

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2018–2022 Arie Setiawan

  • Blog
  • Kebijakan Privasi
  • TOS
  • Affiliate