Wah tidak terasa ternyata umur blog ini sudah setahun lebih 3 bulan, dan segitu lamanya juga saya menggunakan VPS Vultr untuk blog ini. Saya sendiri juga tidak begitu yakin apakah masih banyak blogger self hosted yang menghosting websitenya sendiri di VPS. Karena jika dilihat-lihat dari perkembangan zaman sekarang sudah begitu cepat sehingga meng-host sebuah website tanpa adanya panel admin bisa dibilang cara yang cukup masokis, brutal, dan tentunya akan membuat pengurus servernya menjadi kewalahan.
Bagi sebagian besar blogger pastinya sudah tidak asing lagi dengan VPS, bagi yang belum tahu, VPS (Virtual Private Server) adalah server yang biasa digunakan untuk menghosting sebuah website dimana semuanya harus dikonfigurasi dan dirawat secara manual khusus untuk unmanaged server, sedangkan untuk managed server biasanya sudah termasuk panel admin dan harganya tentu bertambah mahal.
Jauh sebelum menggunakan VPS Vultr, saya juga sudah mencoba berbagai macam layanan VPS seperti DigitalOcean, Linode, bahkan VPS lokal seperti Dewaweb. Tapi tetap balik lagi ke Vultr karena udah nyaman dan males pindah pindah server lagi, poin plus dari vultr yaitu team supportnya ini tidak slow response. Pernah saya buka tiket untuk karena tidak bisa login disebabkan 2 Factor Authentication yang bermasalah, padahal saat itu saya buka tiket di pagi hari tetapi langsung dijawab 10 menit kemudian oleh team supportnya, dan semuanya kelar hanya dalam waktu kurang lebih 2 jam.
Untuk masalah stabilitas latency dari vps vultr ini juga top banget, berikut grafik latency penggunaan VPS vultr selama 12 bulan terakhir

Pada gambar diatas bisa dilihat ada 3 poin grafik yaitu Asia, Europe, dan USA. Karena kebetulan server yang saya gunakan di host di Singapura, maka latency pada Asia sangat kecil (semakin kecil semakin bagus) dan cenderung stabil selama setahun terakhir saya gunakan.
Selain itu, data uptime yang saya peroleh dari vps vultr ini juga beda tipis dari uptime yang dijanjikan oleh vultr itu sendiri dari 99% menjadi 98.65%.

Infografik diatas saya peroleh dengan menggunakan layanan gratis NodeQuery yang merupakan layanan monitoring linux server. Sayangnya terakhir saya cek layanan tersebut sekarang sudah tidak dilanjutkan lagi.
Leave a Reply